Defenisi dan Pengertian Manufaktur Ramping

Manufaktur ramping adalah suatu pendekatan yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya produksi dengan cara menghilangkan kegiatan yang tidak memberikan nilai tambah dan sia-sia dalam proses produksi. Prinsip-prinsip dasar dari manufaktur ramping adalah efisiensi, muda, seimbang, flow, jelas, tepat, aman, bersih, hengkang, dan standar.

Manufaktur ramping menggunakan berbagai teknik seperti pemodelan proses, pemantauan visual, dan pengukuran kinerja untuk mengidentifikasi dan mengurangi kegiatan yang tidak memberikan nilai tambah. Ini juga menekankan pada peningkatan kualitas produk dan mengurangi lead time dengan menghilangkan kesalahan dan rework serta menciptakan aliran produksi yang lancar.

Implementasi manufaktur ramping dapat membantu perusahaan meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya produksi, meningkatkan kualitas produk, dan meningkatkan kepuasan pelanggan. Namun, perlu diingat bahwa manufaktur ramping tidak hanya tentang mengurangi biaya, tapi juga meningkatkan kualitas dan efisiensi secara keseluruhan.

A. Efisiensi

Efisiensi adalah suatu ukuran seberapa baik suatu sistem atau proses dapat mencapai tujuannya dengan meminimalkan penggunaan sumber daya. Dalam bidang produksi, efisiensi berkaitan dengan seberapa cepat suatu perusahaan dapat menghasilkan produk dengan biaya yang minimal. Efisiensi juga dapat diukur dengan membandingkan output yang dihasilkan dengan input yang digunakan.

Efisiensi dapat ditingkatkan dengan mengurangi kegiatan yang tidak memberikan nilai tambah, mengurangi lead time, meningkatkan aliran produksi, dan mengurangi interupsi. Manufaktur ramping adalah salah satu pendekatan yang dapat digunakan untuk meningkatkan efisiensi dalam proses produksi.

Efisiensi juga penting dalam bidang lain seperti keuangan, transportasi, dan energi. Misalnya, efisiensi energi mengacu pada seberapa baik suatu sistem dapat mengubah sumber energi menjadi output yang diinginkan, seperti listrik, dengan meminimalkan penggunaan sumber energi. Efisiensi keuangan mengacu pada seberapa baik suatu perusahaan dapat mengelola sumber daya keuangannya untuk mencapai tujuannya dengan biaya yang minimal.

B. Muda

Muda adalah prinsip dasar manufaktur ramping yang bertujuan untuk menghilangkan kegiatan yang tidak memberikan nilai tambah dalam proses produksi. Kegiatan yang tidak memberikan nilai tambah disebut muda (waste) dalam bahasa Jepang. Ada empat jenis muda yang harus dihilangkan dalam proses produksi: muda overproduction, muda waiting, muda transportasi, dan muda processing itself.

  1. Muda overproduction: Produksi yang berlebihan dibandingkan dengan kebutuhan pelanggan saat ini.
  2. Muda waiting: Waktu tunggu yang tidak perlu dalam proses produksi, seperti menunggu bahan baku atau mesin.
  3. Muda transportasi: Penggunaan transportasi yang tidak efisien atau tidak perlu dalam proses produksi.
  4. Muda processing itself: Proses produksi yang tidak perlu atau tidak memberikan nilai tambah.

Dengan menghilangkan muda, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi dan mengurangi lead time serta biaya produksi. Muda juga dapat dihilangkan dengan cara menyederhanakan proses produksi dan menggunakan metrik dan visualisasi untuk memonitor dan mengelola kinerja.

C. Seimbang

Seimbang adalah prinsip dasar manufaktur ramping yang bertujuan untuk mencapai keselarasan antara kebutuhan pelanggan dan kapasitas produksi dengan menggunakan alokasi sumber daya yang tepat. Ini membantu perusahaan menghindari kelebihan atau kekurangan produksi, yang dapat menyebabkan biaya yang tidak perlu.

Untuk mencapai seimbang, perusahaan harus menetapkan standar operasi yang jelas dan mudah dipahami, serta menggunakan metrik dan visualisasi untuk memonitor dan mengelola kinerja. Seimbang juga dapat dicapai dengan menggunakan teknik seperti kanban (sistem pengendalian produksi berdasarkan permintaan) untuk mengatur alokasi sumber daya dengan tepat sesuai dengan kebutuhan pelanggan.

Seimbang juga penting untuk menjaga kepuasan pelanggan dengan menghindari kelebihan atau kekurangan stok, serta memastikan bahwa produk yang dihasilkan memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan.

D. Flow

Flow adalah prinsip dasar manufaktur ramping yang bertujuan untuk menciptakan aliran produksi yang lancar dengan mengurangi interupsi dan meminimalkan waktu tunggu. Aliran produksi yang lancar membantu perusahaan meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya produksi dengan menghilangkan kegiatan yang tidak memberikan nilai tambah.

Untuk menciptakan aliran produksi yang lancar, perusahaan dapat menggunakan teknik seperti kanban (sistem pengendalian produksi berdasarkan permintaan) dan just-in-time (produksi hanya saat diperlukan) untuk mengatur alokasi sumber daya dengan tepat sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Perusahaan juga dapat menggunakan pemantauan visual dan metrik untuk memonitor dan mengelola kinerja.

Flow juga dapat diwujudkan dengan menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat, serta memastikan bahwa semua peralatan dan mesin berfungsi dengan baik. Ini akan membantu mengurangi interupsi dan downtime yang tidak perlu.

E. Jelas

Jelas adalah prinsip dasar manufaktur ramping yang bertujuan untuk menciptakan transparansi dalam proses produksi dengan menggunakan metrik dan visualisasi untuk memonitor dan mengelola kinerja. Ini membantu perusahaan mengidentifikasi masalah yang mungkin terjadi dalam proses produksi dan mencari solusi untuk mengatasinya.

Untuk menciptakan jelas, perusahaan dapat menggunakan berbagai metrik seperti tingkat kesalahan, tingkat keakuratan, lead time, dan tingkat kepuasan pelanggan untuk memonitor dan mengelola kinerja. Perusahaan juga dapat menggunakan visualisasi seperti diagram alir proses, diagram pareto, dan diagram fishbone untuk mempermudah identifikasi masalah dan mencari solusi.

Jelas juga penting untuk menciptakan standar operasi yang jelas dan mudah dipahami oleh seluruh anggota tim produksi, serta memastikan bahwa semua peralatan dan mesin dikalibrasi dengan benar dan dapat digunakan dengan mudah. Ini akan membantu meningkatkan konsistensi dan kualitas produk.

F. Tepat

Tepat adalah prinsip dasar manufaktur ramping yang bertujuan untuk mencapai tingkat keakuratan yang tinggi dalam produksi dengan mengurangi kesalahan dan rework. Tingkat keakuratan yang tinggi akan membantu perusahaan meningkatkan kualitas produk dan mengurangi biaya produksi yang tidak perlu.

Untuk mencapai tepat, perusahaan dapat menggunakan standar operasi yang jelas dan mudah dipahami, serta memastikan bahwa semua peralatan dan mesin dikalibrasi dengan benar. Perusahaan juga dapat menggunakan teknik seperti pemantauan visual dan metrik untuk memonitor dan mengelola kinerja.

Tepat juga dapat dicapai dengan mengurangi interupsi dan memastikan bahwa semua anggota tim produksi memahami dan mematuhi standar operasi yang telah ditetapkan. Ini akan membantu meningkatkan konsistensi dan kualitas produk.

G. Aman

Aman adalah prinsip dasar manufaktur ramping yang bertujuan untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman dengan mengurangi risiko kecelakaan dan meningkatkan kesadaran keselamatan. Ini membantu perusahaan menjaga keselamatan dan kesehatan karyawan, serta memastikan bahwa proses produksi berjalan dengan lancar tanpa interupsi yang tidak perlu.

Untuk menciptakan aman, perusahaan dapat menetapkan standar keselamatan yang jelas dan mudah dipahami, serta memastikan bahwa semua anggota tim produksi memahami dan mematuhi standar tersebut. Perusahaan juga dapat menggunakan teknik seperti pemantauan visual dan metrik untuk memonitor dan mengelola kinerja keselamatan.

Aman juga dapat dicapai dengan memastikan bahwa semua peralatan dan mesin diperiksa dan diperbaiki dengan benar sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, serta memastikan bahwa lingkungan kerja selalu bersih dan terawat. Ini akan membantu mengurangi risiko kecelakaan dan meningkatkan kesadaran keselamatan.

H. Bersih

Bersih adalah prinsip dasar manufaktur ramping yang bertujuan untuk menjaga kebersihan dan keindahan lingkungan kerja dengan mengurangi sampah dan memelihara kebersihan. Ini membantu perusahaan menjaga keselamatan dan kesehatan karyawan, serta memastikan bahwa proses produksi berjalan dengan lancar tanpa interupsi yang tidak perlu.

Untuk menciptakan bersih, perusahaan dapat menetapkan standar kebersihan yang jelas dan mudah dipahami, serta memastikan bahwa semua anggota tim produksi memahami dan mematuhi standar tersebut. Perusahaan juga dapat menggunakan teknik seperti pemantauan visual dan metrik untuk memonitor dan mengelola kinerja kebersihan.

Bersih juga dapat dicapai dengan mengelola sampah dengan benar dan memastikan bahwa semua peralatan dan mesin dibersihkan dan diperbaiki dengan benar sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Ini akan membantu menjaga kebersihan lingkungan kerja dan mengurangi risiko kecelakaan.

I. Hengkang

Hengkang adalah prinsip dasar manufaktur ramping yang bertujuan untuk menghilangkan kegiatan yang tidak memberikan nilai tambah dalam proses produksi. Kegiatan yang tidak memberikan nilai tambah disebut muda (waste) dalam bahasa Jepang. Ada empat jenis muda yang harus dihilangkan dalam proses produksi: muda overproduction, muda waiting, muda transportasi, dan muda processing itself.

  1. Muda overproduction: Produksi yang berlebihan dibandingkan dengan kebutuhan pelanggan saat ini.

  2. Muda waiting: Waktu tunggu yang tidak perlu dalam proses produksi, seperti menunggu bahan baku atau mesin.

  3. Muda transportasi: Penggunaan transportasi yang tidak efisien atau tidak perlu dalam proses produksi.

  4. Muda processing itself: Proses produksi yang tidak perlu atau tidak memberikan nilai tambah.

J. Standar

Standar adalah prinsip dasar manufaktur ramping yang bertujuan untuk menciptakan konsistensi dalam proses produksi dengan menetapkan standar operasi yang jelas dan mudah dipahami. Standar operasi mencakup semua aspek proses produksi, termasuk tata cara kerja, kualitas produk, dan keselamatan kerja.

Untuk menciptakan standar, perusahaan dapat menggunakan metode seperti pemodelan proses untuk mengidentifikasi tahapan-tahapan dalam proses produksi, serta menetapkan standar kinerja yang jelas untuk setiap tahapan tersebut. Perusahaan juga dapat menggunakan metrik seperti tingkat kesalahan, tingkat keakuratan, lead time, dan tingkat kepuasan pelanggan untuk memonitor dan mengelola kinerja.

Sumber referensi: Jurnal Prajaiswara

    Semoga bermanfaat
    LihatTutupKomentar